Translate

04/04/13

Faedah dari berpuasa


Faedah dari berpuasa
Sesungguhnya Alloh mempergilirkan hari, bulan dan tahun dengan tujuan yang sangat dalam dan agung. Diantara hari dan bulan tersebut ada yang diutamakan atas yang lainnya seperti hari jum’at dan  bulan romadhon. Tentunya di balik keutamaan bulan romadhon terdapat manfaat yang sangat banyak bagi para hamba, diantaranya:
1.      Kesempatan  menambah kebaikan dan amalan sholih.
Amalan seorang hamba diganjar oleh Alloh 10 kali lipat sampai 700 kali lipat kecuali puasa hanya Alloh yang Maha Mengetahui banyaknya ganjaran bagi orang yang berpuasa dengan benar. Dari Abu Hurairoh , Rasululloh bersabda:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
Semua amalan anak Adam dilipatgandakan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Alloh Ta’ala berkata : “Kecuali puasa karena puasa itu untukKu dan Aku yang akan mengganjarnya (HR. Muslim 1151).
2.      Kesempatan untuk menggugurkan dosa-dosa.
Rasululoh bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang berpuasa romadhon dengan iman dan mengharap pahala maka ia diampuni dosa yang terdahulu (HR. al Bukhori 37).
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang sholat (malam) pada bulan romadhon dengan iman dan mengharap pahala maka diampuni dosa-dosa yang telah lalu (HR. 759).
3.      Kesempatan untuk dapat terhindar dari neraka. Rasululloh bersabda:
وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ
Sesungguhnya Alloh memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka (pada bulan romadhon) dan itu ada pada setiap malam (HR. Ibnu Majah 1643 dengan derajat yang shohih dan dikeluarkan pula secara lengkap oleh  Al Bazzar 3142 dan Ahmad II/254, lihat Shohih at Targhib wa at Tarhib 1002 ). Rasululloh juga bersabda:
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ جَعَلَ اللَّهُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّارِ خَنْدَقًا كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ
Barangsiapa yang berpuasa sehari di jalan Alloh, maka Alloh akan menjadikan antara dia dan neraka parit (yang jaraknya) sebagaimana antara langit dan bumi (HR. at Tirmidzi 1624, berkata Syaikh Albani dalam Shohih at Targhib: “Hasan Shohih”, lihat As Shohihah 563).
4.      Melatih seorang mukmin untuk menjadi orang-orang yang ikhlas. Yang demikian itu karena puasa merupakan amalan rahasia antara hamba dan Penciptanya. Tidaklah ia dapat melakukan puasa dengan sempurna dan menghindari semua larangannya kecuali bagi orang-orang yang ihklas. Alloh Ta’ala berfirman tentang terhindarnya nabi Yusuf dari perbuatan keji:
4 y
Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang  ikhlas (QS. Yusuf: 24).
5.      Menguatkan barisan kaum muslimin.
Dengan berkumpulnya mereka di masjid untuk ibadah di bulan ini terjalinlah ukhuwwah islamiyyah yang dibangun di atas keimanan yang satu . Alloh Ta’ala berfirman:
Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu (QS. Al Anfaal: 46).
6.      Menguatkan semangat dan menghindari futur dalam beribadah. Dari Abu Hurairah t dari Nabi r bersabda:
« إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا ، وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَىْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ »
Sesungguhnya agama itu mudah dan tidak ada  seseorang yang membuatnya berat kecuali agama akan mengalahkannya maka luruslah, bersahajalah, sampaikanlah kabar gembira dan minta tolonglah (untuk melakukan keta'atan tatkala bersemangat) di waktu pagi, sore dan malam hari (HR. Al Bukhori 5673).
7.      Memupuk rasa solidaritas terhadap kaum faqir dan miskin yang selalu berteman dengan kelaparan dan berselimutkan kesusahan sehingga mendorong untuk selalu bersyukur dengan nikmat Alloh kepada dirinya. Dari Anas t dari Nabi r bersabda:
« لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ »
Tidak sempurna iman salah seorang kalian sampai ia menyukai untuk saudaranya apa yang ia sukai untuk dirinya (HR. Bukhori 13). Dari ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha Rasululloh bersabda:
لَيْسَ بِالْمُؤْمِنِ الَّذِي يَبِيْتُ شَبْعَانًا وَجَارُهُ جَائِعٌ إِلىَ جَنْبِهِ
Tidaklak seseorang itu dikatakan orang yang beriman jika ia bermalam dengan perut kenyang sementara tetangganya lapar di dekatnya (HR. al Hakim, Shohih lighairi, lihat Shohih at Targhib 2563).
8.       Puasa akan membiasakan seseorang untuk selalu mengawasi dan mengontrol jiwanya serta mengarahkannya kepada tujuan hidup sebenarnya yaitu meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
ô
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (QS. As Syams: 9-10).
9. Menjaga keseimbangan dan kelangsungan system pencernaan di dalam tubuh manusia. Jika mesin harus selalu diservice agar tidak rusak, bagaimana lagi dengan usus manusia? فَأَعْطِ كُلَّ ذِى حَقٍّ حَقَّهُ
Berikanlah setiap yang mempunyai hak itu haknya (HR. Bukhori 1967). Wallohul Muwaffiq.

oleh: Ust.Ali Sulis








Keistimewaan Islam buat Faqir Miskin


Keistimewaan Islam buat  Faqir Miskin

Kemiskinan dan kekayaan merupakan ujian dari Alloh Ta’ala buat hambaNya. Tidak semua orang yang diluaskan rizqinya merupakan pertanda ia dimuliakan dan tidak semua orang yang disempitkan rizqinya berarti ia dihinakan. Karena di dalam Islam kemuliaan hanya didapatkan dengan menta’ati Alloh, beriman dan mencintaiNya sehingga tidak ada perbedaan anatara si kaya dengan si miskin di sisi Alloh kecuali dengan ketaqwaan. Namun amat disayangkan jika kebanyakan orang menilai kemuliaan seseorang dengan materi saja sehingga tidak jarang mencemooh para fakir miskin. Padahal kalau ditilik secara seksama kaum fakir miskin memiliki keutamaan yang tidak dimiliki orang-orang berada, diantaranya:
1.      Fakir miskin adalah penduduk surga yang terbesar. Dari ‘Imron bin Husain t, Rasululloh r bersabda:

اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ
Saya melihat ke surga dan mayoritas penghuninya adalah orang-orang faqir (HR. al Bukhori 6547).
2.      Mereka adalah orang-orang pertama yang masuk surga. Dari Abu Hurairoh t Rasululloh r bersabda:

يَدْخُلُ فُقَرَاءُ الْمُسْلِمِينَ الْجَنَّةَ قَبْلَ أَغْنِيَائِهِمْ بِنِصْفِ يَوْمٍ وَهُوَ خَمْسُ مِائَةِ عَامٍ
Fuqoro kaum muslimin lebih dahulu masuk surga dari orang-orang kaya setengah hari yaitu 100 tahun (Shohih Sunan at Tirmidzi 2472).
3.      Mereka adalah orang-orang yang pertama kali menuju al Haudh (Telaga Nabi di Mahsyar). Dari Tsauban t Rasululloh r bersabda:
أَوَّلُ النَّاسِ وُرُودًا عَلَيْهِ فُقَرَاءُ الْمُهَاجِرِينَ الشُّعْثُ رُءُوسًا الدُّنْسُ ثِيَابًا الَّذِينَ لَا يَنْكِحُونَ الْمُتَنَعِّمَاتِ وَلَا تُفْتَحُ لَهُمُ السُّدَدُ
Orang-orang  yang pertama kali mendatangi (telaga) adalah Fuqoro’ Muhajirin yang rambutnya acak-acakan, yang lusuh pakaiannya, Jika melamar wanita-wanita kaya ia akan ditolak dan jika meminta izin untuk masuk maka ia tidak akan diberikan (HR at Thobroni 2/99,100, as Shohihah 1082).
4.      Mereka adalah orang-orang yang pertama kali melewati as Shiroth (jembatan di atas neraka jahanam). Dari Tsauban t bahwa seorang laki-laki Yahudi pernah bertanya kepada Nabi r : “Dimanakah manusia tatkala hari digantikannya bumi dengan bumi dan langit yang baru (QS. Ibrohim : 48).? Beliau menjawab :”Mereka dalam kegelapan sebelum jembatan”. Ia bertanya lagi: “Siapakah orang-orang yang pertama kali melewati jembatan?”. Beliau menjawab : “Fuqoro’ al Muhajirin”…(HR. Muslim 135).
5.      Kebanyakan dari pengikut Rasul adalah fakir miskin. Alloh ta’ala berfirman:
Mereka berkata: "Apakah Kami akan beriman kepadamu, Padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?" (QS. As Syu’araa’:111). Hiraklius berkata kepada Abu Sufyan tatkala bertanya tentang Nabi Muhammad r : “Saya menanyakan kepadamu apakah yang mengikutinya para pembesar atau orang-orang lemah, engkau menjawab bahwa yang mengikutinya adala orang-orang lemah dan memang merekalah pengikut para Rasul” (HR. al Bukhori 7).
6.      Jika mereka bersumpah dengan nama Alloh maka akan dikabulkan. Dari Haritsah bin Wahb al Khuza’I t, ia mendengar Rasululloh r bersabda:
أَلا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الْجَنَّةِ كُلُّ ضَعِيفٍ مُتَضَعِّفٍ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ
Maukah saya beritahukan kalian tentang penduduk surga yaitu semua orang yang lemah lagi diremehkan (karena keadaannya di dunia) jika mereka bersumpah dengan nama Alloh maka akan dikabulkan (HR. al Bukhori 4918).
7.      Rasululoh tidak khawatir kaum muslimin mengalami kefaqiran justru beliau khawatir terhadap orang-orang kaya. Dari Abu Ubaidah t, Rasululloh r bersabda:
فَوَاللَّهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنْ أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُلْهِيَكُمْ كَمَا أَلْهَتْهُمْ
Demi Alloh, tidaklah kefaqiran itu aku takutkan bagi kalian, tetapi aku khawatir dunia ini dilapangkn bagi kalian sebagaimana telah dilapangkan bagi orang-orang sebelum kalian lalu kalian akan berlomba-berlomba mengejarnya sebagaimana mereka dan melalaian kalian sebagaimana telah melalaikan mereka (HR. al Bukhori 6425).
8.      Sesungguhnya pertolongan dan rizqi dari Alloh disebabkan orang-orang lemah dengan do’a, sholat dan keihkhlasan mereka. Dari Sa’d  t Rasululloh r bersabda:
إِنَّمَا يَنْصُرُ اللَّهُ هَذِهِ الْأُمَّةَ بِضَعِيفِهَا بِدَعْوَتِهِمْ وَصَلَاتِهِمْ وَإِخْلَاصِهِمْ
Hanya saja Alloh menolong ummat ini karena orang-orang lemah mereka dengan do’a, sholat dan keihkhlasan mereka (HR. an Nasa’I 2/65, As Shohihah 779).
9.      Mencintai kaum miskin memiliki beberapa faedah yaitu dapat mendorong keikhlasan, menghilangkan kesombongan, dan membuat hati menjadi lembut. Seseorang pernah mengadukan tentang keras hatinya kepada Rasululloh r maka beliau berkata:

إِنْ أَرَدْتَ تَلْيِيْنَ قَلْبِكَ ، فَأَطْعِمِ الْمِسْكِيْنَ وَ امْسَحِ رَأْسَ الِيَتِيْمِ
Jika kamu ingin lembut hatimu mka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim (HR. ahmad 2/263, As Shohihah 854).
10.  Meninggalkan untuk memberi makan kaum miskin merupakan salah satu sifat dari penduduk neraka. Alloh ta’ala berfirman:
Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin (QS. Al Haqqah: 34).
11.  Disegerakannya siksaan bagi orang yang menghalangi untuk memberi makan kaum miskin sebagaimana dikisahkan dalam surat Nun ayat 17-27 tentang pemilik kebun yang berniat untuk tidak memberikan sebagian panennya kepada orang-orang miskin kemudian Alloh membuat tanamannya menjadi hancur di malam hari.
12.    Diantara sebab ampunan adalah memberi makan pada hari kelaparan. (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang miskin yang sangat fakir. Alloh berfirman tentang orang-orang yang seperti ini :
y
Mereka adalah golongan kanan (QS. Al Balad 18).
13.  Islam menyebutkan kaum miskin sebagai salah satu pilihan dalam kaffarah puasa (QS. Al Baqoroh: 184), Dzihar (QS. Al Mujadilah: 4), Sumpah (QS. Al Maaidah: 89).
14.  Kaum miskin yang menghadiri pembagian warisan berhak mendapat bagiannya (QS. An Nisaa’: 8).
15.  Dalam hal pemberian nafkah kaum miskin diutamakan setelah kedua orangtua dan kerabat dekat (QS. Al Baqoroh: 215).
16.  Kaum miskin merupakan salah satu yang berhak menerima harta ghanimah (QS. al Anfaal: 41), zakat (QS. at Taubah: 60),dan Fa’I (QS. al Hasyr: 7).
17.  Nabi r berdo’a agar dihidupkan dalam keadaan tawadhu’ seperti kebanyakan orang miskin. Beliau berdo’a:
اللَّهُمَّ أَحْيِنِى مِسْكِينًا وَأَمِتْنِى مِسْكِينًا وَاحْشُرْنِى فِى زُمْرَةِ الْمَسَاكِينِ
      Ya Alloh, hidupkan saya dalam keadaan miskin, matikan saya dalam keadaan miskin dan bangkitkan saya bersama kelompok orang-orang miskin (HR. at Tirmidzi 2353 dan dihasan lighairikan-kan oleh Syaikh Albani dalam Irwaul Ghalil 3/358-363). Berkata al Baihaqi: “Beliau r  (dalam hadits ini) tidaklah meminta kemiskinan yang bermakna miskin papa namun yang dimaksud adalah dalam keadaan  merendahkan diri dan tawadhu” (Silsilah As Shohihah 1/555 hadits no. 308). Walhamdulillah.



oleh: Ust.Ali Sulis